Menu

Kamis, 17 November 2011

Petani Garam


Musim hujan telah datang tapi bagaimana nasib para petani garam? Karena tak bisa memproduksi garam dikarenakan tak adanya sinar matahari yang dapat mengubah air laut menjadi garam. Dan juga adanya hujan yang menyebabkan air laut yang telah tertimpa hujan tidak akan pernah menjadi garam. Di indonesia pengubahan air laut menjadi garam masih menggunakan metode tradisional yaitu dengan memanfaatkan sinar matahaari. Bahkan PT Garam pun belum menggunakan teknologi modern. Biasanya pada musim penghujan para petani garam menghentikan produksinya. Dan mereka mengembangbiakan ikan dan udang yang dapat mereka jual jika telah besar.Karena mereka juga harus memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dari hasil memproduksi garam saja belum cukup karena garam yang di jual harganya Rp 550,- per kilogram yaitu di bawah harga patokan pemerintah, Rp 750,- perkilogram. Pada hal yang bekerja keras adalah para petani garam tetapi yang menikmati hasilnya adalah para petani pemilik lahan. Sungguh tak adil karena mereka yang bekerja keras tetapi mengapa mereka hanya di beri upah yang sangat sedikit sekali?
seharusnya pemerintah harus memperhatikan nasib rakyat kecil jangan hanya sibuk dengan urusannya masing-masing saja. Masih banyak rakyat kecil yang perlu diperhatikan kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar