1. Deduktif
Pengembangan
Industri Pengolahan Rumput Laut
Pemerintah berjanji mengembangkan industri
pengolahan rumput laut nasional. Mengingat, rumput laut sudah menjadi
produk kelautan yang berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Ini lantaran
produksi rumput laut dalam negeri semakin meningkat. Bahkan, tahun lalu,
Indonesia menjadi salah satu produsen rumput laut terbesar di dunia.
Di masa
depan budidaya rumput laut dan industri pengolahan akan berkembang di pasar dan
akibatnya akan menciptakan lapangan kerja, pendapatan, dan ekonomi perbaikan
bagi pelaku bisnis. Pengembangan budidaya rumput laut merupakan salah satu
bagian dari penguatan industrialisasi kelautan dan perikanan berbasis
pelestarian lingkungan atau dikenal juga dengan ekonomi biru. Dengan demikian, sector
kelautan dan perikanan bisa semakin berkontribusi terhadap penyediaan lapangan
kerja dan pengurangan kemiskinan.
Melalui industrialisasi
kelautan dan perikanan diharapkan ada peningkatan nilai tambah produk kelautan
dan perikanan yang diikuti dengan meningkatnya daya saing, terjadi modernisasi
antara produk hulu dan hilir, serta terjadi penguatan wirausaha kelautan dan
perikanan yang difokuskan pada komoditas utama sekaligus terbentuknya distribusi
sumber daya alam dengan manajemen terpadu.
2. Induktif
Rencana
Pemerintah dalam Mengeluarkan Kebijakan Tambahan
Di tengah kritikan
akan paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada Agustus lalu, Bank Indonesia
menjadi salah satu yang membela pemerintah. BI mengikuti bahwa paket yang
kemaren diajukan 23 Agustus, realisasinya sudah banyak yang terwujud. Bahkan BI
melihat misalnya seperti Keppres atau Inpres yang mengatur tentang upah minimum
juga itu langkah yang baik.
BI masih
memiliki beberapa program yang disiapkan untuk menopang paket kebijakan
tambahan yang akan dikeluarkan pemerintah. BI mengapresiasi langkah Kementerian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjaga stabilitas pasar keuangan dengan
menerapkan lindung nilai atau heding valas. Heding valas itu salah satu yang
dikeluarkan oleh BUMN, tetapi yang mereka keluarkan antara lain bond
stabilization framework, menyelaraskan antara BUMN yang punya valas dengan yang
beli valas, koordinasi dana pihak ketiga supaya tidak terjadi kenaikan bunga,
dan juga langkah-langkah dalam melakukan transaksi di dalam rupiah.
Pemerintah berencana mengeluarkan kebijakan
tambahan dalam upaya penyelamatan perekonomian nasional dan BI berjanji
mendukung setiap langkah pemerintah menjaga stabilisasi ekonomi dalam negeri.
sumber : Seputar Indonesia
sumber : Seputar Indonesia