1. Jelaskan
tahap pengembangan moral Lawrence Kohlberg!
Dalam
penelitiannya Lawrence Kohlberg berhasil memperlihatkan 6 tahap dalam seluruh proses berkembangnya
pertimbangan moral anak dan orang muda. Berikut adalah tahap pengembangan moral
Lawrence Kohlberg :
Tingkat Satu: Penalaran Prakonvensional
Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah
dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak
memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral dikendalikan
oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Tahap 1 : Orientasi hukuman dan ketaatan ialah tahap pertama
dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tahap ini perkembangan moral
didasarkan atas hukuman. Anak-anak taat karena orang-orang dewasa menuntut
mereka untuk taat.
Tahap 2: Individualisme dan tujuan adalah tahap kedua dari
teori ini. Pada tahap ini penalaran moral didasarkan pada imbalan dan
kepentingan diri sendiri. Anak-anak taat bila mereka ingin taat dan bila yang
paling baik untuk kepentingan terbaik adalah taat. Apa yang benar adalah apa yang
dirasakan baik dan apa yang dianggap menghasilkan hadiah.
Tingkat Dua: Penalaran Konvensional
Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat
menengah dari teori perkembangan moral Kohlberg. Internalisasi individu pada
tahap ini adalah menengah. Seorang mentaati standar-standar (internal)
tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-standar (internal) orang lain,
seperti orangtua atau masyarakat.
Tahap 3: Norma-norma interpersonal, pada tahap ini seseorang
menghargai kebenaran, kepedulian, dan kesetiaan pada orang lain sebagai
landasan pertimbangan-pertimbangan moral. Anak anak sering mengadopsi
standar-standar moral orangtuanya pada tahap ini, sambil mengharapkan dihargai
oelh orangtuanya sebagai seorang perempuan yang baik atau laki-laki yang baik.
Tahap 4: Moralitas sistem sosial. Pada tahap ini, pertimbangan moral didasarkan
atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.
Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional
Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari
teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, moralitas benar-benar
diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain.
Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan
kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Tahap 5: Hak-hak masyarakat versus hak-hak individual, pada
tahap ini seseorang mengalami bahwa nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat
relatif dan bahwa standar dapat berbeda dari satu orang ke orang lain.
Seseorang menyadari hukum penting bagi masyarakat, tetapi nilai-nilai seperti
kebebasan lebih penting dari pada hukum.
Tahap 6: Prinsip-prinsip etis universal, pada tahap ini seseorang
telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia
yang universal. Bila menghadapi konflik secara hukum dan suara hati, seseorang
akan mengikuti suara hati, walaupun keputusan itu mungkin melibatkan resiko
pribadi.
2.
Apa yang menentukan tingkat intensitas masalah etika?
Ada 4 tingkatan intensitas mengenai
etika, yaitu :
a.
Etika atau moral pribadi yaitu yang
memberikan teguran tentang baik atau buruk, yang sangat tergantung kepada
beberapa faktor antara lain pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat
istiadat, dan pengalaman masa lalu.
b.
Etika profesi, yaitu serangkaian
norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu.
c.
Etika organisasi yaitu serangkaian
aturan dan norma yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun perilaku
dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan.
d.
Etika sosial, yaitu norma-norma yang
menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar keutuhan kelompok dan
anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.
3.
Jelaskan jenis-jenis penyimpangan
ditempat kerja!
Penyimpangan
di tempat kerja adalah perilaku tidak etis yang melanggar norma-norma
organisasi mengenai benar atau salah. Terdapat 4 jenis penyimpangan di tempat
kerja, antara lain:
a. Penyimpangan produksi
Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah hasil produksi. Misalnya: pulang lebih awal, beristirahat lebih lama, sengaja bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.
a. Penyimpangan produksi
Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah hasil produksi. Misalnya: pulang lebih awal, beristirahat lebih lama, sengaja bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.
b.
Penyimpangan hak milik.
Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan. Misalnya: menyabot, mencuri atau merusak peralatan, mengenakan tarif jasa yang lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam kerja, mencuri dari perusahaan lain.
Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan. Misalnya: menyabot, mencuri atau merusak peralatan, mengenakan tarif jasa yang lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam kerja, mencuri dari perusahaan lain.
c.
Penyimpangan politik
Yaitu menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam perusahaan. Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan kinerja, menyebarkan kabar burung tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas kesalahan yang tidak dibuat.
Yaitu menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam perusahaan. Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan kinerja, menyebarkan kabar burung tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas kesalahan yang tidak dibuat.
d. Penyerangan
pribadi
Merupakan sikap bermusuhan atau perilaku menyerang terhadap orang lain. Seperti: pelecehan seksual, perkataan kasar, mencuri dari rekan kerja, mengancam rekan kerja secara pribadi.
Merupakan sikap bermusuhan atau perilaku menyerang terhadap orang lain. Seperti: pelecehan seksual, perkataan kasar, mencuri dari rekan kerja, mengancam rekan kerja secara pribadi.
Sumber :